Shin News #9 – Rambut ternyata bisa didaur ulang menjadi benda yang berperan dalam melindungi lingkungan.

Di tangan sebuah LSM di Belgia bernama Dung Dung, rambut disulap menjadi kantong bio-komposit yang mampu menyerap minyak dan hidrokarbon lain yang mencemari lingkungan.

Salah satu pendiri proyek daur ulang rambut ini, Patrick Janssen, menjelaskan bahwa satu kilogram rambut dapat menyerap 7-8 liter minyak dan hidrokarbon.

Alat yang mirip tikar ini dapat ditempatkan di saluran pembuangan untuk menyerap polusi dalam air sebelum sampai ke sungai.

“Produk kami semua lebih etis karena diproduksi secara lokal, tidak diimpor dari sisi lain planet ini. Itu dibuat di sini untuk menangani masalah lokal,” jelasnya kepada Reuters.

Terkait mengapa rambut bisa digunakan, LSM ini menjelaskan bahwa rambut memiliki sifat yang kuat.

Satu helai rambut dapat menopang hingga 10 juta kali beratnya sendiri, dan juga menyerap lemak dan hidrokarbon. Rambut juga larut dalam air dan sangat elastis karena serat keratinnya.

Isabelle Voulkidis, manajer salon Helyode di Brussels, adalah salah satu dari lusinan penata rambut di seluruh Belgia yang berpartisipasi dalam proyek ini.

“Apa yang memotivasi saya, secara pribadi, adalah bahwa saya merasa malu rambut saat ini hanya dilemparkan ke tempat sampah, ketika saya tahu bahwa begitu banyak yang bisa dilakukan dengan itu,” kata Isabelle. (lind)

sumber: reuters

Gambar  —  Posted: Juli 27, 2023 in Shin News
Tag:, ,


Shin News #7 – Food waste, atau makanan yang berkualitas baik dan layak dikonsumsi, tetapi tetap tidak dikonsumsi dan dibuang, tentu menjadi hal yang sangat disayangkan. Dalam agamapun, kita mengenal istilah mubazir, yang merupakan hal yang dilarang Tuhan.

Sebagaimana dikabarkan situs SoraNews24, sebuab perusahaan cookies di Jepang menghindari food waste dengan cara yang inovatif.

Terhitung sejak 28 Juni 2023, Morinaga menjual cookies yang tidak sempurna (Imperfect) seperti retak dan pecah. Jenis cookies yang dijual adalah Moonlight (Wakeari Moonlight).

Cookies Moonlight, yang bentuknya mirip bulan, diciptakan pada tahun 1960 dan dibuat dengan bahan-bahan yang sangat sederhana, yang membawa rasa manis dan rasa telur yang ringan.

Dalam proses pembuatannya, tentu ada cookies yang mengalami retak atau pecah. Meski begitu, hal tersebut tidak berpengaruh pada rasa cookies.

Paket cookies Moonlight ini akan diberi label dengan “Imperfect” (訳あり). Bagi yang tidak memperhatikan, kemasannya pun menampilkan gambar cookies yang kurang sempurna sekaligus yang sempurna. Ini tentu menjadi keasyikan sendiri bagi pembeli, karena penasaran akan mendapatkan cookies seperti apa.

Berat kemasan cookies ini 336 gram dan satu cookie memiliki berat 8 gram, sehingga satu kemasan cookies imperfect dapat berisi sekitar 40 cookies, lebih banyak dari kemasan normal yang berisi 14 cookies.

Morinaga berkata bahwa cookies imperfect ini adalah bagian dari tujuan mereka untuk mengurangi food loss (makanan yang terbuang dan akhirnya menjadi sampah) sebanyak 70 persen.

Dengan menjual cookies yang tidak sempurna, Morinaga juga mencoba untuk menggunakan bahan makanan secara lebih efisien dan mempromosikan tentang daur ulang makanan (lind).

Gimana? keren banget ya inovasinya. Semoga semakin banyak perusahaan makanan yang menerapkan hal serupa. Kita pun sebagai konsumen juga harus peduli dengan masalah food loss dan food waste ini teman-teman. Beli makanan secukupnya dan jika punya kelebihan berikan pada mereka yang membutuhkan, okey? 😁👍

Gambar  —  Posted: Juli 25, 2023 in Shin News
Tag:


Sumber: Suntory Flowers
Sumber: Suntory Flowers

Shin News # 6 – Jepang memang selalu berinovasi menciptakan produk baru. Kali ini buah. Petani di Hokaido berhasil menciptakan buah baru yang diberinama “Lemon Melon”.

Dari namanya memang sudah tidak asing ya, lemon dan melon, tapi bagaimana rasanya?

Buah ini rasanya juicy dan manis seperti melon, tapi agak asam seperti lemon.

“Ini punya rasa asam seperti lemon, tapi juga rasa manis yang kuat seperti melon. Ini enak,” kata seorang reporter dari HBC News, seperti dikutip situs SoraNews24 awal Juli lalu.

Wah… pasti seger banget ya, apalagi di musim panas seperti saat ini.

Bagaimana dengan bentuknya? bentuknya mirip semangka tapi garis-garisnya tidak banyak dan dalamnya berwarna putih. Tekstur buahnya awalnya krispi seperti buah pir. Tapi saat matang, akan lebih lembut, seperti melon Yubari yang tumbuh di Hokkaido.

Saat ini, buah ini dibudidayakan secara terbatas oleh 5 petani di Kota Furano, Hokkaido.

Suntory Flowers, perusahaan hortikultura yang mengembangkan buah ini berkata bahwa mereka mengembangkannya dari salah satu tipe melon yang diimpor dari luar negeri, yang kemudian mereka kembangkan dalam 5 tahun terakhir.

Lemon Melon ini adalah produk yang dihasilkan dari percobaan yang begitu banyak, baik dalam hal metode penanaman hingga panennya. Ini adalah tahun pertama dimana mereka bisa menjualnya kepada publik.

Tahun ini, diharapkan akan ada 3.800 Lemon Melons yang akan dijual di pasar Sapporo sampai akhir Agustus. Di salah satu supermarket, buah unik ini dijual seharga 3.218 yen perbuah. (lind)

Gimana nih? Pengen ngga nyobain buah ini? hehe 😁💛👍

Gambar  —  Posted: Juli 24, 2023 in Shin News
Tag:, ,


Penggemar drakor (drama Korea) pasti sering melihat tempat wisata yang indah dan romantis, yang kerap disajikan dalam adegan drama. Keinginan untuk pegi ke Korea untuk menyaksikannya pun pasti ada. Tapi tenang, alih-alih perlu budget besar, kamu bisa mengunjungi objek wisata yang ngga kalah indah dan romantis di negeri sendiri, yang tentu ramah di kantong. Ngga perlu jauh-jauh ke Korea, karena ada wisata lokal di Semarang yang ngga kalah kerennya dari scene-scene yang ada dalam drakor.

Yap, penggemar drakor wajib banget untuk mengunjungi wisata lokal di Kabupaten Semarang yang satu ini, namanya Bukit Cinta. Berlokasi di Desa Kebondowo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Bukit Cinta adalah bukit kecil yang berada di sebelah barat daya Rawa Pening. Ini adalah lokasi yang pas untuk kalian yang ingin menikmati pesona alam di Kabupaten Semarang yang kekinian, estetik, kaya unsur cerita rakyat yang melegenda, dan yang pasti Instagramable.

Nah, berikut 5 Alasan mengapa kalian harus berkunjung ke Bukit Cinta Rawa Pening:

  1. Ada Gembok Cinta, Spot Romantis Ala Drakor. Penggemar drakor tentu sudah tak asing dengan spot gembok cinta. Di Bukit Cinta, “Gembok Cinta” dengan latar belakang Rawa Pening adalah salah satu spot yang tidak boleh kamu lewatkan. Tidak hanya estetik untuk berfoto dengan orang terkasih ala drakor, kamu juga bisa membawa gembok sekaligus kuncinya untuk dipasang di sana. Setelah gembok dipasang di bangunan, kuncinya dibuang ke Rawa Pening. Jika itu dilakukan, dipercaya hubungan pasangan itu akan langgeng selamanya. Selain itu, Bukit Cinta secara umum banyak dikunjungi pasangan dengan harapan kisah cintanya dapat langgeng.

2. Jembatan dan Pagar Kayu yang Sangat Instagramable. Ngomong-ngomong soal romantis, spot yang juga wajib kamu jelajahi adalah jembatan kayu yang menghubungkan kamu dengan sejumlah spot foto lain yang ciamik. Nuansa kayu yang nyaman, bunga-bunga eceng gondok yang cantik, lampu-lampu hias yang manis, ditambah panorama Rawa Pening yang mempesona dengan latar gunung-gunung indah seperti Gunung Telomoyo dan Ungaran, keren kan? Berjalan di sana dengan orang-orang terkasih tentu akan menjadi kenangan tersendiri.

Berjalan di bawah langit yang biru cerah bisa jadi pilihan. Namun jangan kuatir, karena suasana senja di spot ini juga tak kalah menarik lho. Kamu bisa melihat indahnya matahari terbenam yang mampu memanjakan mata. Bagi pecinta drakor, terutama yang menonton “Our Beloved Summer”, spot jembatan ini pasti juga mengingatkanmu pada salah satu scene liburan Choi Ung dan Kook Yeon Soo. So sweeet~~~

Di sepanjang area jalan berlatar Rawa Pening yang permai, kamu akan disambut dengan lampu-lampu estetik yang ditanam menyebar, dimana kamu bisa berfoto di sampingnya, ala-ala drakor banget pokoknya. Jalanannya pun lebar dan bersih. Kamu bisa berjalan santai menyusuri tiap sudutnya sambil menikmati semilir angin yang lembut. Di sela-sela berjalan, ambil kamera kamu untuk mengabadikan momen- momennya, dijamin instagramable deh. Apalagi ada gunung-gunung yang jadi latar belakang panorama Rawa Pening. Gunung dan rawa dalam satu scene, indah banget kan?

Sumber: Channel YouTube ASHIFA MAHARANI
Sumber: Channel YouTube ASHIFA MAHARANI

3. Wisata Naik Perahu yang mendamaikan hati. Kata Pening sendiri adalah varian dalam bahasa Jawa yang berarti wening, artinya hening, tenang, dan damai.  Suasana ini bisa kamu manfaatkan dengan orang terkasih untuk naik perahu klothok, yang siap mengantarkanmu untuk menjelajah danau, makin terasa romantisnya bukan?

Luas danau rawa pening sendiri sekitar 2670 hektar dan melewati wilayah kecamatan Ambarawa, Bawen, Tuntang, serta Banyubiru. Rawa Pening terletak di cekungan terendah lereng Gunung Merbabu, Telomoyo, dan Ungaran. Danau ini dangkal dan menjadi hulu bagi Sungai Tuntang. Menurut legenda, Rawa Pening terbentuk dari muntahan air yang mengalir dari bekas cabutan lidi yang dilakukan oleh Baru Klinthing.

Di era penjajahan Belanda, lokasi ini dulunya digunakan untuk sebagai menara pantau untuk mengawasi pertumbuhan tanaman eceng gondok di sekitar Rawa Pening. Setelah Indonesia merdeka, tempat ini kemudian dikelola sebagai objek wisata. Pemandangan lain yang mendamaikan hati adalah para nelayan yang tengah mencari ikan di tengah rawa dengan kapal-kapal sederhananya.

4. Cerita Rakyatnya yang Melegenda.

Begitu masuk, kamu bakal langsung disambut oleh karya berbentuk gunungan warna putih dengan ular Baru Klinthing yang sedang melingkari gunung. Di sebelah kiri, ada jejeran relief sejarah dan asal usul Danau Rawa Pening.  Ada pula patung berbentuk ekor dan kepala Baru Klinthing saat melingkari gunung, tapi kurang sedikit untuk menyentuh ekor. Begitu masuk ke dalam kepala ular, kamu akan memasuki Ruang Pamer Ikan, lorong yang seolah perut Baru Klinthing, dengan beragam ikan yang memanjakan hati para penyuka ikan.

Tentang legendanya sendiri, dahulu kala, di lembah antara Gunung Merbabu dan Telomoyo terdapat sebuah Desa bernama Ngasem. Di sana hidup suami istri bernama Ki Hajar dan Nyai Selakanta. Mereka adalah orang yang baik dan dihormati masyarakat. Namun sayang, lama menikah mereka belum juga dikaruniai anak.

Pada suatu hari, Ki Hajar sangat terharu melihat kesedihan Nyai yang ingin segera punya anak. Ia pun meminta izin untuk bertapa agar segera memiliki anak di lereng Gunung Telomoyo. Sudah berbulan-bulan ia belum juga kembali. Namun, tanda baik datang karena Nyai ternyata hamil dan melahirkan. Betapa terkejutnya dia, karena yang lahir bukanlah manusia biasa melainkan naga. Ia menamai anaknya Baru Klinthing. Klinthing sendiri berarti lonceng kecil. Baru selalu mengenakan klinthingan itu.

Saat usianya remaja, Baru Klinthing menanyakan apakah dia memiliki ayah. Nyai terkejut dan mengatakan bahwa ayahnya sekarang sedang bertapa di gua di lereng Tolomoyo. Dia mengizinkan Baru Klinthing pergi untuk mengatakan bahwa dia adalah anaknya. Karena takut ayahnya tidak percaya, sang ibunya memberi pusaka peninggalan ayahnya sebagai bukti. Saat sampai di pertapaan, Baru Klinthing menjelaskan bahwa dia adalah anaknya sambil menunjukkan pusaka itu. Ki Hajar berkata bahwa ia tidak perlu bukti dan memintanya melingkari Gunung Telomoyo. Jika mampu, maka dia benar-benar adalah anaknya. Baru Klinthing bisa melakukannya dan ayahnya pun percaya. Ia kemudian memintanya bertapa di Bukti Tugur agar bisa menjadi manusia.

Sumber: Channel YouTube Alun-Alun Bandungan

Saat bertapa, datang para penduduk dari Desa Patok mencari hewan untuk sedekah bumi paska panen. Karena tidak berhasil menangkap satupun, mereka menangkap naga besar yang sedang bertapa yang merupakan Baru Klinthing, lalu memasaknya. Sebelum ditangkap, rupanya Baru Klinthing telah berubah menjadi anak kecil yang kumal. Ia datang ke pesta dan meminta penduduk untuk ikut menikmati hidangan. Namun, penduduk menolaknya, bahkan Baru Klinthing diusir.

Baru Klinthing kemudian meninggalkan tempat itu dan bertemu janda tua (Mbok Rondho) bernama Nyi Latung dan ia pun diberi makan. Mbok Rondho pun tidak diundang karena penduduk merasa jijik melihatnya. Mengetahui fakta itu,  Baru Klinthing merasa makin kesal pada penduduk dan berpesan agar Nyi Latung menyiapkan lesung kayu jika nantinya terdengar suara gemuruh.

Baru Klinthing kemudian kembali ke pesta dan warga masih menolaknya. Dia kemudian menancapkan lidi dan menantang warga desa untuk mencabutnya, namun tidak ada yang mampu. Akhirnya Baru Klinthing mencabutnya sendiri dan muncul mata air yang sangat deras dan diikuti suara gemuruh. Air itu membanjiri desa dan seluruh penduduk desa tenggelam kecuali Nyi Latung, yang sudah berbuat baik pada Baru Klinthing. Dia selamat karena masuk ke lesung kayu sebagai perahu. Setelah itu, baru Klinthing kembali berubah menjadi naga untuk menjaga Rawa Pening.  

5. Banyak spot lain yang menarik, termasuk pusat oleh-oleh khas Rawa Pening. Berkonsep taman, Bukit Cinta ini juga menawarkan spot-spot seperti halnya taman, misalnya ada area permainan anak seperti ayunan, perosotan, dan jungkat jungkit. Bagi kamu yang sudah berkeluarga, spot ini bisa kamu coba.

Sudut-sudut rindang di antara pepohonan yang tertata rapi pun bisa menjadi healing spot tersendiri. Keteduhan pohonnya menjadi obat alami bagi jiwa yang ingin bersantai sejenak dari hiruk pikuk aktivitas sehari-hari.

Tak hanya itu, Bukit Cinta ini juga memiliki wisata sejarah. Ada Cagar Budaya “Linggayoni”, yang merupakan petilasan dan pertapaan Ki Godo Pameling hingga moksa. Di sebelah petisalan ini ada sebuah lesung yang konon katanya dulu milik Mbok Rondho, yang menyelamatkannya saat banjir besar.

Sumber: Channel YouTube Alun-Alun Bandungan

Jangan kuatir lapar, karena objek wisata ini juga menyedikan tempat-tempat makan dan oleh-oleh khas Rawa Pening seperti olahan ikan rawa. Ada udang rawa pening, ikan cethul rawa, keripik belut, wader tambak semarang, mujair, kulit ikan belida, baby mujair, dan keripik daun pegagan. Yang menjadi best seller dan wajib kamu jadikan oleh-oleh adalah wader rawa pening.  Fasilitas di sini juga terbilang lengkap. Tersedia gazebo, toilet, musholla, area parkir luas, dan oleh-oleh kerajinan enceng gondok.

Jadi tunggu apa lagi, buruan berwisata ke Bukit Cinta Rawa Pening! 🙂

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Lomba Blog Pesona Wisata Kabupaten Semarang

Bagi kalian yang ingin mendapatkan informasi seputar pesona wisata kabupaten Semarang bisa kunjungi www.kabsemarangtourism.id

#pesonakabupatensemarang

Gambar  —  Posted: Juli 11, 2023 in my korean notes


Credit: www_slon_pics dari Pixabay

Shin News #5 – Peminat pekerjaan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Korea Selatan menurun. Berdasarkan laporan yang dikeluarkan The Korea Times belum lama ini, data Kementerian Manajemen Kepegawaian menunjukkan 165.524 orang mendaftar untuk ujian pegawai negeri tahun ini, menghasilkan tingkat persaingan 29,2:1, turun dari 35:1 pada 2021 dan 37,2:1 pada 2020. Rasio persaingan sempat melonjak menjadi 39,2:1 pada 2019, dan 41:1 pada 2018.

“Posisi pelayanan publik telah lama menjadi salah satu pekerjaan yang paling didambakan di kalangan anak muda Korea terutama karena mereka dapat menerima pensiun yang cukup besar setelah pensiun. Tetapi setelah reformasi pensiun 2015, mereka tidak dapat lagi menikmati manfaat yang sama seperti para pendahulu mereka,” kata Seol Dong Hoon, seorang profesor sosiologi di Universitas Nasional Jeonbuk, mengatakan kepada The Korea Times.

Reformasi pensiun pada tahun 2015 menaikkan usia kelayakan untuk pensiun pegawai negeri dari 60 menjadi 65 dan meningkatkan proporsi iuran dari 7 persen dari gaji mereka menjadi 9 persen. Pada saat yang sama, tingkat pembayaran turun dari 1,9 persen menjadi 1,7 persen.

“Mengingat gaji tahunan seorang pegawai negeri seringkali lebih kecil daripada pekerjaan lain, penurunan jumlah pensiun merupakan pukulan kritis bagi mereka. Masuk akal bagi pencari kerja untuk lebih memilih mendapatkan pekerjaan di perusahaan swasta besar yang membayar mereka lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat, meskipun banyak dari mereka tidak memiliki stabilitas pekerjaan,” jelasnya.

Data Kementerian Manajemen Kepegawaian mengungkapkan bahwa gaji tahunan rata-rata seorang pekerja publik tingkat pemula adalah sekitar 20 juta Won pada tahun 2020. Namun pada tahun yang sama, gaji seorang karyawan di sebuah perusahaan swasta besar, yang lulus dari empat tahun kuliah, lebih dari 33 juta Won, menurut Kementerian Tenaga Kerja.

Dengan latar belakang ini, perusahaan swasta besar dipilih sebagai tempat kerja yang paling dicari di antara orang Korea berusia antara 13 dan 34 tahun, menurut survei terhadap 36.000 orang yang dilakukan oleh Statistics Korea pada tahun 2021.

Ini adalah pertama kalinya sejak tahun 2006 pekerjaan pegawai negeri turun dari tempat pertama dalam survei tahunan tentang preferensi pekerjaan.

“Banyak teman saya menyerah untuk mempersiapkan ujian pegawai negeri. Membutuhkan banyak uang dan waktu untuk bersiap-siap menghadapi ujian, tetapi kami tidak dapat memperoleh banyak penghasilan bahkan jika kami lulus,” kata seorang wanita berusia pertengahan 20-an, yang pernah berpikir untuk mengikuti salah satu tes PNS. Dia akhirnya mendapatkan pekerjaan di sebuah startup yang berlokasi di Seoul.

“Saya pikir banyak orang seusia saya juga menempatkan pengembangan diri di atas stabilitas. Dalam kasus saya, saya ingin mencari proyek yang menantang dan inspiratif di perusahaan yang berpikiran terbuka, daripada melakukan tugas yang berulang sebagai pegawai negeri dan jatuh ke dalam kebiasaan,” tambahnya.

Tampaknya generasi MZ, yang lahir antara tahun 1981 dan 1995, juga tidak suka oleh sifat konservatif dari sektor publik.

“Pegawai negeri menghadapi banyak batasan ketika mereka bekerja, karena tindakan mereka dapat berdampak besar pada organisasi swasta. Jadi mereka sering tidak berusaha memimpin dari depan, agar tidak dimintai pertanggungjawaban atas kesalahan apa pun. Dan orang-orang dari generasi yang lebih tua masih mendominasi sektor publik, sehingga mereka sering berbenturan dengan orang-orang muda, yang memiliki perbedaan pendapat, perspektif dan ide,” kata seorang pegawai negeri bermarga Choi, yang telah bekerja lebih dari tiga dekade.

Choi mengungkapkan bahwa banyak pegawai negeri, yang lulus ujian pegawai negeri setelah bertahun-tahun persiapan ujian, masih memilih untuk berhenti dari pekerjaan mereka hanya setelah beberapa bulan atau tahun, karena mereka merasa jenis pekerjaan ini tidak cocok untuk mereka.

“Orang-orang dari generasi yang lebih tua terbiasa menanggung kesulitan di tempat kerja mereka tanpa pergi, tetapi yang disebut generasi MZ berbeda. Mereka tidak mentolerirnya. Sebaliknya, mereka mencari alternatif karir,” tambahnya.

Menurut Layanan Pensiun Pegawai Pemerintah, 5.961 pegawai negeri berusia 18 hingga 35 meninggalkan pekerjaan mereka pada tahun 2020, yang merupakan peningkatan luar biasa dari 4.375 pada tahun 2017.

Jajak pendapat lokal Next Research juga mengungkapkan bahwa lebih dari 40 persen dari 380 pegawai negeri, yang ambil bagian dalam surveinya, mengatakan bahwa mereka saat ini bekerja dengan bos yang tidak bisa diajak komunikasi, yang tidak pernah mendengarkan mereka.

Pegawai negeri telah lama dianggap memiliki keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik daripada kebanyakan pegawai, tetapi hal ini tampaknya tidak lagi benar. Menurut data Next Research, hanya 40 persen pegawai negeri yang mengatakan mereka memiliki keseimbangan kehidupan kerja yang adil, dengan lebih dari 36 persen pekerja mempertimbangkan untuk berpindah pekerjaan karena beban kerja yang berat.

“Masyarakat saat ini memiliki harapan yang lebih tinggi terhadap pemerintah dan ingin menerima layanan publik yang lebih canggih dan nyaman. Tetapi pegawai negeri memiliki banyak tugas karena adanya virus, karena mereka harus melanjutkan pekerjaan mereka sambil mengelola orang-orang yang mengkarantina diri dan juga mendukung petugas kesehatan. Namun, kebanyakan orang tidak menyadari kesulitan mereka,” jelas Choi.

“Banyak orang di Korea mengatakan jumlah pekerja publik harus dipotong setengahnya karena kami tidak melakukan apa-apa. Saya pribadi tidak merekomendasikan pekerjaan saya kepada siapa pun, bukan hanya karena gajinya rendah, tetapi juga karena tidak ada yang benar-benar memberi kami penghargaan atas apa yang kami lakukan,” kata Choi. (lind)

Gambar  —  Posted: Desember 29, 2022 in Shin News
Tag:,